Pages

Selasa, 28 Oktober 2014


mau jadi apa kita dengan segala ego yang terlalu tinggi ini?
tidak dapatkah sedetik saja melepaskannya?

rindu kemarin masih tersimpan apik di celenganku.
lalu kenapa sekarang kau harus memaksaku untuk membentuk banyak rindu lagi?

bukankah dulu (dulu sekali) tangan kita terus bergandengan walau telah dipaksa untuk melepasnya?
lalu apakah genggamanmu kini sebegitu kakunya sehingga tidak dapat ku genggam lagi?

aku tidak lelah. aku tidak lelah
aku siap menanti. aku siap menunggu

menanti saat genggamanmu erat lagi padaku
menunggu saat rindu itu terpecah lalu kita akan tertawa

berjalan kemudian berlari tanpa beban
berteriak seolah dunia hanya milik kita
iya kita. kita saja

lupakan mimpiku!
cukup ketahui saja, aku rindu!

0 komentar:

Posting Komentar