Pages

Jumat, 15 Mei 2015

(hanya mampu) lewat tatapan




 Assalamu alaikum

Bisa semuanya saya sampaikan lewat tatapan saja? Ini terlalu sulit untuk menuliskan apa yang hati dan logika ingin sampaikan. Hati ingin mengungkapkannya dengan penuh puitis dan romantic, sedangkan kau tahu bagaimana aku sebenarnya. Logikaku benar-benar menolaknya!

Bisa kita berbicara dengan tatapan saja? Ini terlalu banyak untuk ku tuliskan satu persatu. Doaku, harapanku, perasaanku, khayalanku, semuanya! Seluruhnya ingin ku tumpahkan padamu, tapi terlalu banyak. Takutku kau akan menguap dan terkantuk kemudian terlelap hingga pulas.

Ayolah, tatap mataku saja! Aku terlalu malu mengungkapkan semuanya. Menuliskan ini saja sudah membuat aku berulang kali menekan tuts kanan atas karena malu, urat bibirku juga jadi kram karena tersenyum sepanjang menulis ini.

Aku mengucapkannya dengan tatapan saja yah? Kaukan mahir menginterpretasi. Sepanjang perkuliahan, kau bergelut dengan tatanan bahasa. Kadang juga dengan gerak seseorang kau sudah paham apa yang diinginkannya. Tidak perlu ku ucapkan yah?

Aku janji, tidak akan ku tutupi apapun dari tatapanku. Kau tahukan, mata adalah jendela hati? Semuanya bisa terlihat jelas meski tidak keluar dari mulut. Semuanya akan ku perjelas. Akan ku buatkan kau jalur khusus untuk melihat isi hatiku tanpa perlu kau bergulat dengan logikaku.

Kau tidak butuh waktu lama untuk menatapku. Sesekonpun cukup! Karena sudah ada tempat yang kusediakan untukmu. Special!



0 komentar:

Posting Komentar