Pages

Minggu, 02 Februari 2014

pulanglah nak!

"pulanglah nak!"
kalimat perintah yang tidak sanggup saya dengar jika itu dari ibu saya. simple memang, tapi itu menusuk sampai ulu hati. 
kata pulang memang punya arti tersendiri bagi anak yang berjarak dengan ibunya. dan yang saya tahu, artinya adalah rindu. saya bukan tidak ingin pulang. saya juga bukan tidak rindu ibu. saya ingin dan saya rindu.
saya ingin pulang melebihi kalimat perintah ibu,
dan saya rindu melebihi rindu ibu kepadaku,
saya cuma tidak bisa satu. pergi (lagi) setelah pulang.
saya berusaha untuk tidak bertemu hal itu.
berusaha untuk tidak meninggalkan, tapi juga tidak berharap ditinggalkan.
rumit memang, tapi biarkan saya yang menjadi objeknya saja. tidak usah menjadi subjek.
nanti, ketika waktu saya tiba dan harus pergi. maka dengarkan saya ibu, disaat seperti itulah klimaks rinduku kepadamu.
rinduku tidak mengenal jarak, rinduku membuncah malah ketika saya melihatmu sedih melepaskanku kembali ke tanah rantau.
rinduku menggebu ketika engkau membantuku mengangkat barang bawaan yang akan saya bawa ke kampung ilmuku.
rinduku tidak tahu malu ketika saya mencium tangan, pipi dan dahimu ketika saya sudah akan menaiki mobil jemputan.
saya tidak sanggup bertemu rinduku ibu, itu saja. bukan karena saya tidak rindu.

0 komentar:

Posting Komentar