Apa kabar (kau yang selalu ku sebut) cinta?
Maafkan aku yang berpaling darimu.
Juga maafkan aku yang menjauh darimu
Tapi percaya, bahwa itu hanya raga. Hatiku masih disana!
Aku makhluk naïf
Yang berharap dengan senyum semua akan baik-baik saja
Aku hamba munafik
Menganggap dengan tertawa kau pun juga akan ikut tertawa
Ahhh… sepertinya aku salah
Kita tidak baik-baik saja
Kita terpaksa untuk saling tertawa
Kita? baiklah! Mungkin hanya aku.
Aku menitipmu pada Tuhan
Aku menyerah pada-Nya
Entah akan dikembalikannya engkau padaku
Atau melihatmu dengan karib yang ku kenal
Tapi aku terlalu angkuh
Tanpa canggung kadang ku eja namamu dalam tengadahku
Seakan tidak percaya pada naskah Tuhan
Tapi aku terlalu lemah
Yang ku tahu, aku mempersiapkan yang terbaik bagi yang
membaikkan diri pula
Dan yang ku harap itu kamu!
Hanya itu yang ku mampu. Hanya itu.